Kenali Virus Zika

VIRUS ZIKA⟵







SEJARAH VIRUS ZIKA





      Sejarah virus Zika bermula dari salah satu negara di Afrika, yaitu Uganda. Virus ini mulai dikenali pada 1947 dan berasal dari monyet. Virus ini diberi nama Zika sesuai hutan dimana monyet yang pertama kali terjangkit virus tersebut ditemukan. Baru setelah lima tahun, virus Zika diketahui juga ternyata dapat menginfeksi manusia. 

     Wabah Zika teridentifikasi terjadi di banyak negara di Afrika, Asia, Amerika, dan kawasan Pasifik. Pada dekade 1960an hingga 1980an, infeksi Zika pada manusia kebanyakan ditemukan di Benua Afrika dan Asia. 

      Virus Zika di Indonesia pertama ditemukan pada dekade 1970an di pulau Jawa.  Tetapi penyakit ini tidak begitu mendapat perhatian karena sifatnya ringan dan sembuh dengan baik. Baru pada 2015, ketika wabah zika terjadi di Brazil dihubungkan dengan gangguan pertumbuhan janin, virus Zika menjadi buah bibir di segenap pelosok bumi. Pada kasus Zika, Brazil diketahui bahwa ibu hamil yang terinfeksi zika, kemungkinan akan memiliki janin yang berkepala kecil (mikrosefali). 






KLASIFIKASI VIRUS ZIKA DAN BENTUK VIRUS
       




CARA PENULARAN



      Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan. Lalu, penularan juga bisa melalui hubungan seksual dan transfusi darah dengan orang yang terinfeksi virus zika 


GEJALA  DAN PENYAKIT YANG TIMBUL AKIBAT VIRUS ZIKA





     Meskipun kebanyakan orang yang mengalami virus Zika tidak merasakan gejala apapun, namun berikut adalah tanda dan gejala virus Zika yang paling umum terjadi:
·     1. Merasa gatal hampir di semua bagian tubuh
·     2. Demam
·     3. Kepala sakit dan pusing
·     4. Mengalami nyeri sendi dan bengkak pada persendian
·     5. Nyeri otot
·     6. Mata menjadi merah
·     7. Merasa sakit di bagian punggung
·     8. Nyeri di bagian belakang mata
·     9. Muncul bintik-bintik merah di permukaan kulit


       Meskipun tidak terlalu berbahaya dan jarang menimbulkan gejala, penyakit virus zika ini dapat berakibat fatal jika dialami oleh ibu hamil. Ibu hamil yang terkena infeksi zika akan berisiko melahirkan anak yang mengalami microcephaly atau ukuran kepala yang terlalu kecil. Hal ini sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian yang dilakukan di daerah wabah virus zika pada tahun 2015 lalu. Microchepaly pada bayi dapat mengakibatkan bayi tersebut mengalami komplikasi seperti, tidak dapat tumbuh dan berkembang secara normal, memiliki kecacatan pada wajahnya, mengalami keterbelakangan mental, hiperaktif, serta kejang.
        Pada kasus yang jarang, virus zika juga diketahui dapat membuat seseorang mengalami sindrom Guillane Bare, yaitu sindrom yang ditandai dengan adanya gangguan serius pada sistem saraf pusat. Meskipun begitu, komplikasi ini sangat jarang terjadi.

CARA PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN



Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika Anda terindikasi mengalami gejala virus zika, yaitu:
·     1. Memenuhi asupan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
·     2. Mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti acetaminophen atau paracetamol untuk meredakan demam dan sakit kepala.
·     3. Jangan lupa untuk selalu beriskusi dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat-obat tambahan selain yang sudah disebutkan di atas.
·     4. Istirahat yang cukup.
·     5. Jangan konsumsi aspirin dan obat-obatan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDS) lainnya hingga demam berdarah disingkirkan untuk mengurangi risiko perdarahan.


Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya:
·    1. Kenakan pakaian yang dapat melindungi dari gigitan nyamuk seperti baju berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki dan sepatu.
·    2. Kurangi tempat perkembangbiakan nyamuk untuk menurunkan populasi nyamuk dengan cara melakukan 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang  bekas) dan menabur bubuk larvasida.
·    3. Menggunakan kelambu saat tidur.
·    4. Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan gendongan atau alat pengangkut bayi lainnya.
·    5. Menggunakan obat nyamuk atau lotion anti nyamuk. Namun, hindari pemakaian lotion anti nyamuk pada bayi yang berusia di bawah dua bulan sehingga Anda harus memastikan agar pakaian bayi dapat melindunginya dari gigitan nyamuk.
·    6.  Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang menggunakan bahan dengan kandungan permethrin.
·    7. Melakukan pengawasan jentik melalui program Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
·    8. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti olahraga rutin, asupan nutrisi yang cukup, dan lain sebagainya.
9.Tetap berada di dalam ruangan yang tertutup dan ber-AC untuk mengurangi faktor resiko, karena nyamuk pembawa Zika aktif sepanjang hari.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Teks Negosiasi : Surat Penawaran