Sejarah : Pengertian, Unsur, Penelitian, dan Fungsi
APA ITU SEJARAH ?
Menurut KBBI, sejarah adalah pengetahuan atau uraian tentang
peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau.
Ada 3 unsur penting yang membentuk sejarah yaitu :
1. Manusia
Manusia berperan sebagai subjek yaitu manusia yang menceritakan atau
menulis kembali peristiwa sejarah, sedangkan manusia sebagai objek yaitu
manusia yang terlibat atau diceritakan dalam peristiwa sejarah. Bila tidak ada
unsur manusia, maka sejarah tidak akan disebut sejarah karena manusia lah yang
terlibat dalam peristiwa sejarah itu serta manusia juga yang menceritakan /
menuliskan kembali peristiwa sejarah
Contoh : Presiden Soekarno
terlibat dalam peristiwa proklamasi sebagai pembaca teks proklamasi
2. Ruang
Tempat kejadian sejarah itulah yang dinamakan unsur ruang, karena
dimanapun kita berada pasti dibatasi oleh suatu tempat / ruangan.
Contoh : Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi di
Jl.Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat.
3. Waktu
Kita dapat mengetahui kapan suatu peristiwa sejarah terjadi atau
berlangsung. Waktu erat kaitannya dengan aktifitas manusia, karena segala
aktifitas yang dilakukan oleh manusia pasti dibatasi oleh waktu.
Contoh : Peristiwa proklamasi terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945
pada jam 10 pagi
Lalu, tentu saja
kita tidak akan mengetahui sejarah jika tidak ada sumbernya. Ada 4 sumber sejarah yaitu :
1. Sumber lisan : keterangan langsung dari pelaku/saksi
2. Sumber tertulis : sumber dokumenter atau keterangan tertulis
berkaitan dengan peristiwa sejarah (sumber tertulis dibagi lagi menjadi
otobiografi, surat pribadi, catatan, memoar, surat kabar, cerita roman, dan
dokumen pemerintah ).
3. Sumber rekaman : sumber rekaman kaset, audio atau video mengenai
peristiwa sejarah
4. Sumber benda : sumber
korporal ; peninggalan masa lampau
Sejarah pastilah diteliti untuk membuktikan kebenarannya, ada 2
jenis bentuk penelitian sejarah
1. Penelitian Lapangan
Mendatangi ke tempat
terjadinya peristiwa bersejarah atau ke tempat ditemukannya
peninggalan-peninggalan bersejarah. Bila peninggalan-peninggalan sejarah itu
sudah disimpan di museum, maka seorang peneliti dapat melakukari penelitian ke
museum. Apabila benda-benda bersejarah tersebut masih terpendam di dalam tanah,
maka peneliti sejarah harus melakukan penggalian atau ekskavasi. Jika seorang
peneliti perlu mendapatkan keterangan langsung dan pelaku atau saksi sejarah
yang masih hidup sebagai sumber lisan, maka peneliti sejarah bisa melakukan
metode wawancara.
2. Peneltian
Kepustakaan
Memfokuskan perhatiannya untuk memperoleh data- data tertulis
(dokumen) yang disimpan di museum atau perpustakaan. Untuk mendapatkan
informasi yang benar dan sumber-sumber sejarah yang ada, maka seorang peneliti
dapat melakukan studi komparatif, yaitu membandingkan sumber yang satu dengan
sumber lain tentang sesuatu hal.
Fungsi Sejarah
1. Fungsi Edukatif
Sejarah dapat menjadi pelajaran bagi setiap orang agar dapat
mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.
2. Fungsi Rekreatif
Sejarah dituliskan sesuai fakta yang tersaji dan disusun dengan
menggunakan kronologi serta gaya bahasa yang membuatnya dapat dinikmati sebagai
sebuah karya seni. Peristiwa sejarah yang disusun secara naratif serta
mengandung hal-hal yang memiliki karakteristik romantis serta nilai-nilai
keindahan akan menimbulkan perasaan senang bagi siapapun yang membacanya.
3. Fungsi Inspiratif
Fungsi inspiratif yang terkandung dalam sebuah sejarah dapat
terwujud melalui peristiwa tertentu yang memberikan dampak bagi siapapun yang
terlibat di dalamnya, baik pelaku, maupun orang-orang yang menyaksikan
peristiwa tersebut.
4. Fungsi Instruktif
Sejarah juga dapat berperan sebagai media penyampaian pengetahuan
pada subjek pembelajar. Siapapun yang menyaksikan atau membaca sebuah peristiwa
sejarah akan mendapatkan gambaran mengenai kehidupan masa lalu dan dapat
diaplikasikan ke dalam kehidupannya.
Komentar
Posting Komentar